Sunat Bisa Mengurangi Risiko HIV

Penelitian terkini menemukan, pria yang belum diKhitan, berisiko terserang HIV lebih tinggi. Bahaya bakteri yang terkumpul di ujung organ intim pria, memberi risiko penyebaran HIV kian besar.

Diinformasikan situs Medical Daily, bakteri di komponen bawah kulit pada ujung kelamin pria berisiko besar menyebabkan HIV. Terlebih, kuman ini berbeda jenisnya dengan bakteri pemicu penyebaran HIV pada lazimnya. Sehingga, Khitan pada pria berisiko tinggi dalam mencegah HIV terjadi. Cek juga info seputar sunat jogja.

Studi yang dipublikasikan secara online dalam mBio, menemukan bahwa pria dengan jumlah bakteri anaerob sebanyak 10 kali lipat (variasi bakteri di ujung kelamin pria), berisiko sebesar 54 hingga 63 persen terserang virus HIV. Malah, walaupun sudah dicegah dengan penggunaa kondom, keadaan ini tetap sulit dipecahkan.

Peneliti belum menemukan sebab pasti, bakteri tersebut dapat meningkatkan risiko HIV, namun peneliti meyakini adanya imbas penurunan cara imun yang berakibat pada keadaan hal yang demikian. Dengan rendahnya imun, kuman itu akhirnya mudah masuk ke tubuh dan menyebar ke sirkulasi darah.

"Kuman khusus bisa memicu respon peradangan yang menyebabkan sel imun pada organ intim pria menurun. Sehingga, akan betul-betul mudah terpapar virus apa saja," ujar peneliti, Cindy Liu.

Dalam studi itu, peneliti mengobservasi 46 pria asal Uganda yang belum diSunat. Di mana, klasifikasi hal yang demikian terserang HIV selama hampir dua tahun penelitian. Maka, peneliti meyakini, Sunat pada pria bisa mencegah penyebaran virus HIV sebab kuman pada organ intimnya telah dikurangi.

Peningkatan HIV sendiri berkaitan dengan tiga macam bakteri anaerob yakni prevotella, dialister, dan finegoldia dan peptoniphilus. Tiga ragam kuman ini juga ikut ditemukan berisiko meningkatkan HIV pada wanita, dampak paparan dari pasangan prianya.